Advertisement

Responsive Advertisement

ABAK



Bukittinggi  04-11-2017 jam 21.55
Hari ini tepat 20 hari kepergianmu untuk selama-lamanya tidak akan pernah kembali dengan mukjizat terhebat apapun. Kurangkai kata demi kata dalam rintik hujan diluar rumah yang membasahi bumi Bukittinggi dalam beberapa hari setelah diterpa kemarau yang cukup panjang belakangan ini. Dalam iringan rintik hujan yang berdendang berjatuhan diatas atap tempat bermukim keluarga kecilku, kenanganku akan engkau seolah hadir dengan nyata dipelupuk mata, suara lantangmu yang cendrung terdengar keras, kata-katamu yang cendrung tegas jauh dari kata bermanis-manis memang itulah ciri khasmu. Mengenangmu tak akan mampu kurangkai kata-kata yang pantas untuk menggambarkan semua jasamu kepada kami yang telah kau tinggalkan untuk selamanya, derai air mata ini, bahkan air mata darahpun tidak akan merubah segalanya, bahkan tidak akan ada manfaatnya bagimu yang telah tenang di alam sana. Abak... sosok yang saya banggakan meskipun saya sebagai anak bungsumu belum mampu membuatmu bahagia dipenghujung usiamu apalagi membalas semua jasamu. Sakit rasanya jika mengingat detik-detik terakhir dipenghujung usiamu sebagai anak saya tidak mampu hanya menghadirkan diri, mengorbankan waktu yang saya punya untuk mendampingimu menjelang ajal menjemputmu. Pada hal dengan jerih payahmu, banting tulang peras keringat, tanpa lelah, tanpa menyerah, semua demi keluarga yang engkau pimpin tentunya, juga untuk sejumlah orang yang menggantungkan hidup pada usaha yang engkau rintis..  tanpamu... tidaklah mungkin saya bisa menikmati semua karunia Allah  yang saya raih sekarang. Jika diingat semenjak kecil saya termasuk yang sering ikut denganmu kemanapun pergi, dengan mobil pick up mu, kebanggaan kami sekeluarga, bagaimana tidak di desa kami waktu itu baru keluarga kami lah memiliki kendaraan roda empat, meskipun mobilnya pick up yang belakangnya masih terbuka, karena sesuai dengan kebutuhan untuk memasarkan usaha abak yaitu ikan.  tak peduli engkau pulang malam bahkan sering saya tertidur dalam mobil, sedangkan engkau asyik bercengkrama di warung (ma ota dilapau) bahkan sampai malam hari. Meskipun demikian engkau tidak pernah memperlakukan anak-anakmu dengan manja bahkan jauh dari sikap hidup berlebihan. Adapun kelebihan rezeki yang Allah titipkan padamu lebih sering engkau gunakan untuk membagikannya dengan orang yang menggantungkan hidup padamu dan membesarkan usaha yang engkau rintis. Bagi kami tidak mengapa, tecukupi kebutuhan sehari-hari bagi kami sudah cukup Alhamdulillah. Meskipun sebenarnya engkau mampu membuat hidup kami agak sedikit lebih mewah di zamannya. Kebiasaan ini sampai saya berusia SD kalo tidak salah. Engkau selalu menawarkan kemana pergi dan diwarung disuruh memilih mau makan apa, karena saya pada dasarnya takut padamu tidak berani minta jajan banyak-banyak meskipun itu tidak akan dilarang. Yang penting ikut pergi dengan mobil saja itu sudah membuat saya cukup senang. Bahkan suatu ketika karena jeleknya jalan dikampung kami, ada pendakian penurunan yang terjal sehingga dalam tidur dimobil saya terjatuh dari tempat tidur dan tidak terbangun karena saking nyenyaknya tidur begitu pengakuan menceritakan masa kecilku dengan bahagianya disela-sela waktu bercengkrama dirumah. Diusia menginjak SMP engkau menginginkan sibungsumu ini pandai menyetir mobil karena engkau melihat didaerah Jambi sana tempat kami memasarkan ikan kami remaja-remaja perempuan sudah mahir menyetir mobil. Masih teringat dengan jelas setiap engkau ganti mobil meskipun mobil bekas selalu bertanya ”ba’a lai rancak oto ko”? karena saya senang sudah pasti saya jawab rancak. Saya yakin engkau berharap saya akan berani mengendarainya, berkali-kali mendorong saya agar mau menyetir kendaraan bahkan memerintahkan sopir-sopir yang  bekerja dengan beliau untuk mengajari saya. Karena takut saya jalani juga latihan namun karena masih ada yang selalu diandalkan minta antar jemput sampai tamat kuliah bahkan sampai sekarang keinginanmu belum mampu kupenuhi. Tapi jauh dilubuk hati yang paling dalam kuingin memenuhi harapanmu, Insyaallah suatu saat akan kubuktikan. Abak... malam ini semua begitu nyata semuanya... maafkanlah anakmu ini...tak putus do’a setiap waktu tak terbatas hanya diwaktu sholat saja... semoga Engkau Allah tempatkan di tempat yang terbaik SyurgaMu kelak kita dikumpulkan bersama-sama sekeluarga di SyurgaMu aamiin...
Suasana  malam ini.. juga mengingatkan akan kebiasaanmu semasa masih berjaya dan sehat wal afiat setiap pulang malam sering membawa makanan karena kami sudah tertidur bagaimanapun kami harus bangun, makan bersama, engkau akan marah jika diantara kami ada yang tidak bangun. Ketika makanpun engkau selalu mengajarkan etika, ketika engkau masih sehat jangan banyak-banyak ambil makanan, lebih baik sering nambah dari pada ambil banyak tapi bersisa, kalau makan juga jangan bersisa begitu kebiasaan yang engkau jalani. Kan kukenang kujaga semua petuah nasehat baikmu untuk kami anak-anakmu. Engkau juga selalu mengajarkan hidup dengan kerja keras, meraih sukses dengan usaha keras tidak bermanja manja dengan keadaan, hal ini engkau buktikan juga pada anak laki-lakimu satu-satunya da jun, sudah dibangku kuliahpun tidak engkau fasilitasi kendaraan pribadi layaknya orang yang mampu lainnya, pada hal waktu itu kami mempunya kendaraan roda empat lebih dari satu, bukan tidak sayang, namun begitulah didikanmu. Sehingga uda mempunyai kendaraan dengan tabungannya sendiri menjelang melepas masa lajangnya. Jika diingat semua yang engkau wariskan sikap tegas, namun ramah bahkan kadang kocak tetap rendah hati dan mempunyai perhatian lebih untuk mereka yang membutuhkan. Engkau juga tidak akan terlalu mempermasalahkan pengeluaranmu yang digunakan untuk kepentingan umum, bahkan dengan usahamu membayar masyarakat kampung untuk membuka jalan setapak yang sampai sekarang bisa diakses dengan menggunakan kendaraan roda empat, sehingga petani dan masyarakat yang tinggal dipedalaman bisa dengan leluasa menggunakan kendaraannya, membawa hasil pertanian dan mempermudah mobilisasi masyarakat. Semoga dengan semua jerih payah yang engkau lakukan berkah bagi mereka yang memanfaatkan dan dihitung pahala oleh Allah SWT aamiin.. ya rabbal ‘alamiin...


a

Posting Komentar

0 Komentar